Rabu, 03 Juni 2015

Resensi Film Sang Pencerah


Resensi film sang pencerah

Oleh: Mawaddah

Sang Pencerah adalah sebuah film yang mengisahkan pada suatu kampung terbesar di yogyakarta yakni kampung Kauman, dengan Masjid besar sebagai pusat kegiatan Agama yang dipimpin seorang penghulu serta diberikan gelar Kamaludiningrat pada tahun 1868. Bukan hanya itu saja film yang digaraf oleh Ram Punjabi ini telah mendapatkan dukungan dari pimpinan pusat Muhammadiyah keluarga besar kyai Haji Ahmad Dahlan, warga Kauman dan kota Gede Yogyakarta.

Saat itu Islam dipengaruhi oleh ajaran Syeh Siti Jenar yang meletakan raja sebagai perwujudan Tuhan dan masyarakat banyak meyakini bahwa raja adalah sabda Tuhan yang membuat syariat Islam bergeser kearah tahayul dan mistik. Sementara itu, kemiskinan dan kebodohan sangat merajalela yang diakibatkan oleh politik tanam kerja paksa penjajah Belanda. Sedangkan Agama tidak bisa mengatasi keadaan dikarenakan terlalu sibuk dengan urusan tahayul yang jelas-jelas jauh meleset bertentangan dengan Al’Quran dan Sunah Rassul.

Pada suatu masa lahirlah seorang anak laki-laki yang memiliki sifat berbeda dengan masyarakat kampung kauman dan diberinama Ahmad darwis, kebanyakan masyarakat kampung selalu memberikan sesajen ditempat-tempat yang dianggap sakral salah satunya menyimpan kelapa muda dan kembang-kembang dibawah pohon rindang.
Setelah  ahmad darwis berusia 15 tahun,ia memutuskan untuk memunaikan ibadah haji dan mendalami agama islam dimekah(arab),setelah pulang dari mekah untuk menimbah ilmu ahmad darwis merubah namanya menjadi Ahmad Dahlan.
Dan setelah itu ia menikahi seorang permpuan adik dari K.H.Lurah noor yang bernama Siti walidah sepupunya sendiri.
Ketika Ayahnya(K.H.Abu Bakar) wafat,beliau menitipkan amanat kepada ahmad dahlan untuk meneruskan Langgar untuk kepentingan umat islam.
K.H.Ahmad dahlan pada saat dimekkah ia terispirasi untuk meluruskan pemikiran tantang islam oleh jamaludih al-afghani yang membawa islam dengan mengikuti jaman.
Lalu ahmad dahlan langsung membuat pengajian yang langsung diramaikan oleh remaja kauman,dengan cara pengajaran yang berbeda dengan pengajian biasanya.tetapi dengan itu semua menimbulkan kegelisahan oleh ulma yang lebih senior.setelah iti ahmad dahlan melihat tentang arah kiblat pada masjid disemarang,yang mengarah kearah kearah timur laut,dan hampir semua masjid didaerah tersebut termasuk masjid gede salah menentukan arah kiblat.karena arah kiblat sebelum ahmad dahlan teliti ,bahwa arah kiblat selama ini mengarah keafrika,tetapi pertentangan oleh para kiyai termasuk K.penghulu,bahkan ahmad dahlan sudah melenceng dengan ajaran islam.sehingga para kyai didesa kauman membongkar paksa mushola ahmad dahlan karna dikiranya mereka mengjarkan aliran yang tidak benar.setelah mereka membongkar ahmad dahlan pergi meninggalkan dasa kauman dengan membawa anak dan istrinya tetapi hal itu diurunginya karana pamannya membujuk untuk dahlan tidak meninggalkan desa karna masi bnyak yang membutuhkan beliau termasuk murid-muridnya.Setelah itu tidak lama kemudian dahlan membangun kembali langgar.
Setelah itu dahlan meleksanakan ibadah haji yang ke 2 pada tahun 1903bersama siradj,dan ketika itu ada rapat rapat yang dipimpin oleh Dr.Wahidin soediroboesodo memimpin rapat pembentukan Boedi utomo dengan mengajak untuk bersatu untuk menenggelamkan belanda.
5 tahun kemudian murid ahmad dahlan menunaikan ibdah haji dan mengganti nama menjadi,Fahrudin dan danil menggati nama menjadi Sudja sedangkan muridnya yang satu lagi bernama sangadi tidak ingin menggati.pertemuan mereka membahas tentang perkumpulan budi utomo.

Menurut masyarakat kauman kelompok budi utomo itu adalah  kelompok kejawen. Kebiasaan dari kelompok tersebut adalah menjelek-jelekan islam, menganggap Islam itu agama yang terbelakang mereka lebih memilih untuk bersenang-senang dengan kaum penjajah Belanda salah satunya yaitu minum alkohol yang sudah jelas dilarang oleh ajaran Islam.

Masyarakat begitu membenci anak tersebut ketika sudah menjadi kyai karena dianggap ajarannya menyesatkan karena kyai tersebut berkeinginan merubah sifat masyarakat kearah yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran Islam sebenarnya. Kyai tersebut mulai mendekati masyarakat Kauman secara perlahan-lahan yakni masuk kesuatu kelompok, sekolah-sekolah dengan pendekatan ajaran Islam yang sesungguhnya.
Masyarakat kampung bahkan menganggap bahwa ajaran yang diajarkan kyai ahmad dahlan tersebut menyesatkan dan anak-anak dari masyarakat kampung dilarang untuk belajar terhadapnya karena sudah dikategorikan sebagai orang kafir. Bukan hanya itu saja, keluarga kyai ahmad dahlan ayah dan ibunya ahmad dahlan  selalu melarang kyai ahmad dahlan untuk meneruskan ajarannya itu.
ahmad dahlan selaku kyai dikampung tersebut selalu di cemoohkan oleh warga masyarakat kampung Kauman bilamana Kyai ahmad dahlan lewat mereka selalu menyebutnya dengan sebutan kyai kafir namun Kyai ahmad dahlan tidak terpengaruh dengan ejekan-ejekan yang dilontarkan orang-orang, Kyai ahmad dahlan tetap sabar dan teguh dengan pendiriannya.

Pada suatu masa kyai ahmad dahlan mendirikan sekolah madrasah dengan dibantu oleh murid-muridnya, sekolah tersebut dibuka secara geratis untuk umum, anak-anak yang belum sekolah, dan anak-anak dari keluarga yang tidak mampu. Kyai ahmad dahlan  dan murid-muridnya mencari anak-anak dikampung Kauman mereka dirawat layaknya anak sendiri dan dibekali dengan ajaran-ajaran Islam yang benar. Namun setelah berdirinya sekolah tersebut mendapati tolakan-tolakan dari guru-guru besar yang dahulu mengajari ahmad dahlan  saat menuntut ilmu karena sekolah yang didirikan ahmad dahlan  menggunakan fasilitas-fasilitas yang sudah modern seperti adanya meja, kursi, papan tulis. Guru-gurunya marah karena fasilitas tersebut adalah fasilitas yang digunakan oleh orang-orang kafir.

Saat guru besar yang mengajari ahmad dahlan  tempo dulu datang mengunjungi sekolah yang didirikan kyai ahmad dahlan, gurunya kyai ahmad dahlan tersebut malah mengejek-ngejek ahmad ahlan  karena kyai ahmad dhlan  salah telah menggunakan fasilitas sekolahnya dengan buatan orang-orang kafir. Akan tetapi kyai ahmad dahlan menanggapinya dengan tenang dan sabar malah kyai ahmad dahlan menjelaskan balik secara sopan kepada gurunya tersebut.
Ahmad dahlan ingin belajar tentang pembentukan suatu perkumpulan organisasi itu seperti apa .setelah beliau belajar dengan budi utomon tentng pembentukan suatu organisasi setelah itu beliau langsung membentuk susunan organisasi dan beliau menjabat sebagai presiden dan dengan menamakan organisasi atau pekumpulan tersebut dengan memberi nama “MUHAMMADIYAH”  yang artinya pengikut nabi Muhammad SAW.organisasi yang bertujuan untuk kepentingan umat buakan kepentingan pribadi dengan menjujung tinggi amanah dan terbuka dengan siapapun.namun kyiai penghulu tidak mengijinkan pembentukan organisasi tersebut karan menurutnya kyai ahmad dahlan didalam organisasi menjebat sebagai residen yang artinya penguasa setelah dipahami oleh  kyai penghulu bahwa sebenarnya ahmad dahlan menjebat sebagai kepala atau presiden dari organisasi tersebut.setelah itu semua yang sudah dilalukan oleh ahmad dahlan diterima adan dimengeri oleh para kyai dan masyarakat makan keberadaan organisasi muhammadiyah sudah mulai diterima.
dan K.H.Ahmad dahlan memutuskan lahirnya muhammadiyah.


Diakhir kisah ajaran yang diajarkan ahmad dahlan diterima oleh Masyarakat kampung Kauman, saking diterimanya banyak orang-orang dari kampung tersebut meminta nasehat kepada ahmad dahlan. Akhirnya mulai dari situlah kyai ahmad dahlan  disenangi oleh masyarakat kampung bahkan sampai memiliki banyak murid ataupun santri-santri yang belajar kepadanya.


Dirgantara wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar